This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday 7 February 2013

Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)


Oleh: Deny A. Kwary

I. Pendahuluan

Dalam berbagai kamus umum, linguistik didefinisikan sebagai ‘ilmu bahasa’ atau ‘studi ilmiah mengenai bahasa’ (Matthews 1997). Dalam The New Oxford Dictionary of English (2003), linguistik didefinisikan sebagai berikut:
The scientific study of language and its structure, including the study of grammar, syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include sociolinguistics, dialectology, psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and structural linguistics.”
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3, bahkan sampai post-doctoral program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka, seperti  University of California in Los Angeles (UCLA), Harvard University, Massachusett Institute of Technology (MIT), University of Edinburgh, dan Oxford University. Di Indonesia, paling tidak ada dua universitas yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa, yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Katolik Atma Jaya.

II. Sejarah Perkembangan Ilmu Bahasa

Ilmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman Yunani (abad 6 SM). Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata bahasa tradisional dan (2) linguistik modern.
2. 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat bahasa. Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda. Dikatakan bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia, misalnya bangunan, kedokteran, kesehatan, geografi, dan sebagainya. Tetapi mengenai hakikat bahasa – apakah bahasa mirip realitas atau tidak – mereka belum sepakat. Dua filsuf besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles.
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas; sedangkan Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism). Pandangan Plato bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis; pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh kaum konvensionalis. Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan (regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa. Kelompok penganut pendapat adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan kaum naturalis; sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis. Pandangan kaum anomalis mempengaruhi pengikut aliran Stoic. Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula bahasa secara filosofis. Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata, yakni nomina, verba, konjungsi dan artikel.
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan koloni Yunani. Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan. Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan pekerjaan kaum Stoic, walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis. Sebagai kaum analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi bahasa Yunani. Apa yang dewasa ini disebut "tata bahasa tradisional" atau " tata bahasa Yunani" , penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini.
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta menambahkan kelas kata adverbia, partisipel, pronomina dan preposisi terhadap empat kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic. Di samping itu sarjana ini juga berhasil mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus, jender, jumlah, kala, diatesis (voice) dan modus.
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi. Para ahli tata bahasa Latin mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit modifikasi, karena kedua bahasa itu mirip. Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata bahasa Dionysius Thrax. Dua ahli bahasa lainnya, Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun 500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai ke abad pertengahan.
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia pendidikan di samping dalam agama Kristen. Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori tentang kelas kata. Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami kesusastraan dan mengarang. Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar tata bahasa yang disusun oleh Donatus.
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman Renaisans, antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M), tata bahasa Eslandia (abad 12), dan sebagainya. Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam kesusastraan, dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka tradisional. Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar. Tugas utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian "bahasa yang baik" , yaitu bahasa kaum terpelajar. Petunjuk pemakaian "bahasa yang baik" ini adalah untuk menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat "merusak" bahasa seperti kata serapan, ragam percakapan, dan sebagainya.
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya. Tata bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia, kemudian ke dalam bahasa Siria. Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria.
Selain di Eropa dan Asia Barat, penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM). Tata bahasa Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik. Keunggulan ini antara lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian dalam kitab suci Weda.
Sampai menjelang zaman Renaisans, bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani, dan Latin. Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai sarana dalam dunia pendidikan, administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat. Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman (bahasa Prancis, Spanyol, dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin, juga kepada bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Swedia, dan Denmark.

2. 2 Linguistik Modern
2. 2. 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam pemerintahan atau pendidikan. Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa. Bahasa-bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan morfologis. Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya. Bahasa-bahasa Roman, misalnya secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis, Spanyol, dan Italia.
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode komparatif. Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya. Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan antarbahasa berdasarkan metode komparatif.
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara lain:
1.      Rumpun Indo-Eropa: bahasa Jerman, Indo-Iran, Armenia, Baltik, Slavis, Roman, Keltik, Gaulis.
2.      Rumpun Semito-Hamit: bahasa Arab, Ibrani, Etiopia.
3.      Rumpun Chari-Nil; bahasa Bantu, Khoisan.
4.      Rumpun Dravida: bahasa Telugu, Tamil, Kanari, Malayalam.
5.      Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia: bahasa Melayu, Melanesia, Polinesia.
6.      Rumpun Austro-Asiatik: bahasa Mon-Khmer, Palaung, Munda, Annam.
7.      Rumpun Finno-Ugris: bahasa Ungar (Magyar), Samoyid.
8.      Rumpun Altai: bahasa Turki, Mongol, Manchu, Jepang, Korea.
9.      Rumpun Paleo-Asiatis: bahasa-bahasa di Siberia.
10.  Rumpun Sino-Tibet: bahasa Cina, Thai, Tibeto-Burma.
11.  Rumpun Kaukasus: bahasa Kaukasus Utara, Kaukasus Selatan.
12.  Bahasa-bahasa Indian: bahasa Eskimo, Maya Sioux, Hokan
13.  Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua, Australia dan Kadai.
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut:
1)          Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa, baik bahasa-bahasa Roman maupun nonRoman.
2)          Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif. Yang diteliti adalah hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-bahasa mana yang berasal dari induk yang sama. Dalam metode komparatif itu diteliti perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa yang dianggap sebagai keturunannya. Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari kata barang, yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa Perancis, dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol.
3)          Pendekatan bersifat atomistis. Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan unsur lainnya, misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau kalimat.

2. 2. 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja, tetapi juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian), Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di Asia). Ciri-cirinya:
1)      Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika, Afrika, dan Asia.
2)      Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis, pada akhir abad 20 penelitian yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol.
3)      Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit. Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik, makro linguistik, dan sejarah linguistik.
4)      Penelitian teoretis sangat berkembang.
5)      Otonomi ilmiah makin menonjol, tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang.
6)      Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20, antara lain Ferdinand de Saussure. Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern, melainkan juga seorang tokoh gerakan strukturalisme. Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang berkaitan (system of relation). Elemen-elemennya seperti kata, bunyi saling berkaitan dan bergantung dalam membentuk sistem tersebut.
Beberapa pokok pemikiran Saussure:
(1)   Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis. Tulisan hanya merupakan sarana yang mewakili ujaran.
(2)   Linguistik bersifat deskriptif, bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional. Para ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam bahasanya, bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara.
(3)   Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19. Walaupun bahasa berkembang dan berubah, penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu.
(4)   Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua, terdiri dari signifiant (penanda) dan signifie (petanda). Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan, bila salah satu berubah, yang lain juga berubah.
(5)   Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian.
(6)   Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur.
(7)   Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap penuturnya (parole).
(8)   Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa. Hubungan asosiatif atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada kesamaan bentuk atau makna. Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang mengikuti atau mendahului.
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika. Studi bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa dengan nama deskriptivisme. Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa. Orang Amerika banyak yang menaruh perhatian pada masalah bahasa. Thomas Jefferson, presiden Amerika yang ketiga (1801-1809), menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti bahasa-bahasa orang Indian. Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa, antara lain Language and the Study of Language (1867).
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942). Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman, tetapi menghabiskan waktu mengajar di negaranya sendiri. Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-1922) ditulis bersama sejumlah koleganya. Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang fonetik, kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan makna. Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American Linguistics.
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika, Edward Sapir (1884-1939), juga seorang ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi. Bukunya, Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa. Sumbangan Sapir yang patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian.
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya, L. Bloomfield (1887-1949), yang melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya. Pada tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science. Artikelnya juga banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America tahun 1924. Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa, yakni stimulus-response atau rangsangan-tanggapan. Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill.
Dalam bukunya Language, Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan dengan Sapir. Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis, tetapi Bloomfield berpendapat fonem merupakan satuan behavioral. Bloomfield dan pengikutnya melakukan penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti, karena itu mereka disebut kaum strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis.
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20 tahun. Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara. Kaum Bloomfieldian telah berjasa meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu.
Bloomfield berpendapat fonologi, morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri dan tidak berhubungan. Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh S.M. Lamb. Tata bahasa lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik yang dipelopori oleh K. Pike. Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen. Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem.
            Murid Sapir lainnya, Zellig Harris, mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam analisis segmen bahasa. Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis, sintaktis, dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis. Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951).
            Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky. Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures (1957), yang kemudian disebut classical theory. Dalam perkembangan selanjutnya, teori transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory. Karena pendekatan teori ini secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik), teori ini disebut juga sintaksis generatif (generative syntax). Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended standard theory. Selanjutnya pada tahun 1970, Chomsky menulis buku generative semantics; tahun 1980 government and binding theory; dan tahun 1993 Minimalist program.

III. Paradigma

Kata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15. Paradigma adalah prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah ilmiah dalam kalangan tertentu. Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah. Contoh paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles. Paradigma Plato berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas, disebut juga non-arbitrer atau ikonis. Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei atau tidak mirip dengan realitas, kecuali onomatope, disebut arbitrer atau non-ikonis. Kedua paradigma ini saling bertentangan, tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah bahasa, misalnya tentang hakikat tanda bahasa.
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk memecahkan masalah linguistik. Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis. Mereka menolak gagasan kearbitreran. Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles digunakan mengatasi masalah linguistik. Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum konvensionalis. Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas.
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20. Di bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut paradigma .Aristoteles dan Charles S. Peirce sebagai penganut paradigma Plato. Mulai dari awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam memecahkan masalah-masalah linguistik. Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan paradigma Aristoteles. Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R. Jakobson "Quest for the Essence of Language" (1967) yang diilhami oleh Peirce. Beberapa nama ahli linguistik seperti T. Givon, J. Haiman, dan W. Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato.

IV. Cakupan dan Kemaknawian Ilmu Bahasa

            Secara umum, bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik terapan. Bidang linguistik murni mencakup fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa, penerjemahan, leksikografi, dan lain-lain. Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-bab berikut ini.
4. 1 Fonetik
            Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa. Para ahli fonetik telah berhasil menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi yang tidak ada dalam bahasa ibunya. Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang nyata antara bunyi tin dan thin, dan antara they dan day, sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak. Dengan mempelajari fonetik, orang Indonesia akan dapat mengucapkan kedua bunyi tersebut dengan tepat.
            Abjad fonetik internasional, yang didukung oleh laboratorium fonetik, departemen linguistik, UCLA, penting dipelajari oleh semua pemimpin, khususnya pemimpin negara. Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat, seseorang dapat memberikan pidato dalam ratusan bahasa. Misalnya, jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan kunjungan ke Cina, ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik, sehingga ia dapat memberikan pidato dalam bahasa Cina dengan ucapan yang tepat. Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II. Ke negara manapun beliau berkunjung, beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat. Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia? Belum tentu, namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan tepat.

4. 2 Fonologi
            Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa. Misalnya dalam bahasa Inggris, ada gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris, namun gugus konsonan tersebut mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut. Contoh sederhana adalah pengucapan gugus ‘ng’ pada awal kata, hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia, namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris. Kemaknawian utama dari pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk, khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional. Nama produk tersebut tentunya akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional.

4. 3 Morfologi
            Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata. Sebagai perbandingan sederhana, seorang ahli farmasi (atau kimia?) perlu memahami zat apa yang dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif; sama halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar. Misalnya akhiran -­en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken, namun akhiran -­en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata kerja. Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa, sedangkan pengguna bahasa boleh saja langsung menggunakan kata tersebut. Sama halnya, alasan ketentuan pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi, sedangkan pengguna obat boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut, tanpa harus mengetahui proses pembuatannya.

4. 4 Sintaksis
            Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat. Salah satu kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan. Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak. Jika bermakna ganda, tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

4. 5 Semantik
            Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa. Analisis makna dalam hal ini mulai dari suku kata sampai kalimat. Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam bahasa Inggris, setiap kata yang memiliki suku kata ‘pl’ memiliki arti sesuatu yang datar sehingga tidak cocok untuk nama produk/benda yang cekung. Ahli semantik juga dapat membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif, sehingga suku kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi. Sama halnya dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang pasien dan mana yang tidak sesuai.
4. 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru dan/atau pelatih bagi para guru bahasa. Ahli bahasa dapat menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat dasar. Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui bagaimana kata-kata tersebut disusun. Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English. Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud Basic adalah B(ritish), A(merican), S(cientific), I(nternational), C(ommercial), yang pada awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C. K. Ogden. Pada masa awal tersebut, Basic English terdiri atas 850 kata utama.
Selanjutnya, pada tahun 1953, Michael West menyusun General Service List yang berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Daftar tersebut terus dikembangkan oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik. Pada tahun 1998, Coxhead dari Victoria University or Wellington, berhasil menyelesaikan suatu proyek kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan menghasilkan Academic Wordlist, yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris, menulis laporan dalam bahasa Inggris, dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik.
            Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait, sedangkan pelajar bahasa dapat langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya. Sama halnya dalam ilmu kedokteran, proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter, sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya.

4. 7 Leksikografi
            Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus. Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus, namun mereka belum tentu tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses.
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-1784) dan Noah Webster (1758-1843). Johnson, ahli bahasa dari Inggris, membuat Dictionary of the English Language pada tahun 1755, yang terdiri atas dua volume. Di Amerika, Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English Language pada tahun 1828, yang juga terdiri atas dua volume. Selanjutnya, pada tahun 1884 diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume.
Saat ini, kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Mengapa kamus Oxford? Beberapa orang mungkin secara sederhana akan menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti. Tidak banyak yang tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar. Secara umum, definisi yang diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti. Bagaimana kosa-kata inti tersebut disusun? Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya, sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran.

V. Penutup

Penelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM, bahkan perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di kota Alexandria. Kamus bahasa Inggris, Dictionary of the English Language, yang terdiri atas dua volume, pertama kali diterbitkan pada tahun 1755; dan pada tahun 1884 telah diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume. Antara 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya.
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914. Jurnal ilmiah internasional ilmu bahasa, yang berjudul International Journal of American Linguistics, pertama kali diterbitkan pada tahun 1917.
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA, MIT, Oxford, dll). Buku-buku karya ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian. Salah satu buktinya adalah buku The Comprehensive Grammar of the English Langauge, yang terdiri atas 1778 halaman, yang acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher, pada tahun 1985. Respon yang luar biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama. Buku tata bahasa yang terbaru, The Cambridge Grammar of the English Language, tahun 2002, yang terdiri atas 1842 halaman, ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim peneliti internasional dari lima negara.


Pustaka Acuan
Robins, R.H. 1990. A Short History of Linguistics. London: Longman.
Fromkin, Victoria & Robert Rodman. 1998. An Introduction to Language (6th Edition). Orlando: Harcourt Brace College Publishers.
Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary (5th edition). Oxford: Oxford University Press.
Matthews, Peter. 1997. The Concise Oxford Dictionary of Linguistics. Oxford: Oxford University Press.





SOAL PANDUAN MATERI UN 2011 BAHASA INDONESIA


Materi II :
Penggunaan Berbagai Jenis Kata, Frase, Klausa, Struktur Kalimat, dan Paragraf

1. Pemakaian kata depan daripada yang tepat terdapat dalam kalimat...
A. Manfaat daripada seminar itu ialah menyadarkan para pengguna narkoba.
B. Hasil daripada rapat ini perlu segera kita tindak lanjuti.
C. Daripada bersekolah kurang bergairah, kamu lebih baik bekerja saja.
D. Seruan daripada Bapak Gubernur tentang perlunya hidup bersih itu perlu kita perhatikan.
E. Tujuan daripada pengumpulan dana ini adalah untuk membantu saudara-saudara kita
     yang tertimpa musibah bencana alam.

2. Penulisan kata gabung berawalan atau berakhiran yang tepat terdapat dalam kalimat...
     A. Kita masih harus menguji cobakan soal-soal ini.
B. Setiap orang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
C. Saudara-saudara diminta menyebar luaskan informasi ini.
D. Pendapat ini masih perlu dikajiulang lagi.
E. Jangan bertindak secara membabibuta.

3. Deretan kata berikut ini yang merupakan kata-kata baku adalah...
A. apotek-frase-analisis
B. menyolok-mengetrapkan-menyiasati
C. formil-nasehat-beaya
D. mengkoordinir-tehnik-standard
E. jadual-sintesa-komplek


 

4.








Berdasarkan iklan di atas, penulisan kata yang tidak baku adalah...
A. Selamat
B. Sukses
C. Apotik
D. Mesrania
E. Apoteker

5.  Frase di bawah ini yang termasuk frase bertingkat (atributif) adalah ....
A. pendidikan dan kebudayaan
B. pengetahuan dan teknologi
C. ayah ibu
D. maju mundur
E. sekolah kejuruan
6. “Bila tidak ditemukan sumber energi lain sebagai sumber energi alternatif, dalam waktu
yang tidak lama lagi dunia akan mengalami krisis energi.”
Klausa utama dalam kalimat di atas adalah...
A. bila tidak ditemukan sumber energi lain
B. energi lain sebagai sumber energi alternatif
C. tidak ditemukan sumber energi alternatif
D. dunia akan mengalami krisis energi
E. bila tidak ditemukan sumber energi lain sebagai sumber energi alternative

7. Sejak Bengkulu diguncang gempa lagi korbanpun bertambah banyak. 
Kalimat di atas dapat dilengkapi dengan tanda baca koma (,) dan titik (.) setelah kata ....
A. diguncang dan kata banyak
B. gempa dan kata banyak
C. Bengkulu dan kata banyak
D. korban dan kata banyak
E. setelah kata lagi dan kata banyak

8. Kalimat berikut yang tidak menggunakan ragam bahasa resmi ialah....
A. Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan, semoga Saudara maklum.
B. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih, Wassalamualaikum wr. wb.
C. Sekian saja sambutan saya, dan kalau ada tutur kata yang kurang, mohon dimaafkan.
D. Atas perhatiannya, kami haturkan terima kasih.
E. Bagi kami, hal itu tidaklah menjadi masalah.

9. Orang itu mobilnya baru.
Kalimat di atas tidak efektif, dan harus diubah menjadi...
A.  Mobil orang itu baru.
B.  Mobilnya orang itu baru.
C.  Orang itu baru mobilnya.
D.  Baru mobilnya orang itu.
E.  Baru orang itu mobilnya.

10. Perhatikan wacana berikut!
Merupakan kenyataan bahwa masuknya kebudayaan asing menimbulkan perubahan sikap mental yang justru hanya terbatas pada pola atau gaya hidup yang konsumtif. Pola berpikir produktif atau cara berpikir baru yang dituntut dalam kehidupan masyarakat modern yang sedang membangun hanya sedikit sekali menyentuh. 
Cara hidup bisa kita bagi dalam tiga golongan besar; cara berpikir, cara bekerja, dan cara hidup, maka akibat pengaruh budaya asing,  cara hidup seseorang lebih cepat berubah daripada cara berpikir atau cara bekerjanya. Ironis sekali bila dalam masa pembangunan ini seseorang lebih dahulu mengubah konsumsinya, sebelum dia mengubah apa yang dihasilkan atau bahkan sebelum ia mengetahui cara baru untuk menghasilkannya.

Kata penghubung yang tepat untuk membentuk koherensi antarkedua paragraf tersebut
ialah.... 
A. jika
B. maka
C. dengan
D. bahkan
E. walau

11. Perhatikan wacana berikut!
Remaja yang mempunyai hobi tanam menanam dapat mencoba sistem hidroponik ini. Siapa tahu kelak menjadi pengusaha rental tanaman hias yang belum ada di kota Anda. Atau dapat pula menyemarakkan suasana  di rumah dengan percobaan tanaman hidroponik dalam pot, agar suasana rumah lebih asri. 
Marilah kita sukseskan program pemerintah untuk menghijaukan lingkungan dengan bercocok tanam secara hidroponik.

Kata penghubung yang tepat untuk membentuk koherensi antarparagraf tersebut di atas
ialah....
A. bahwa
B. lalu
C. tetapi
D. maka dari itu
E. demikian

12.Kalimat yang berisi penyampaian pendapat untuk mempengaruhi orang lain adalah...
A. Menabunglah di bank, Anda pasti dapat untung.
B. Menabung di bank lebih aman dan juga mendapat bunga.
C. Menabung di rumah pun aman kalau pandai menjaganya.
D. Di mana pun menabung akan aman, asalkan kita tidak usil mengambilnya.
E. Daripada menabung lebih efektif kita mengambil kredit barang.

13. Perhatikan penggalan berita berikut!
            Pada turnamen bola voli antar pelajar SLTA se-Jateng yang diselenggarakan di lapangan Mapolres Salatiga, tim voli putri SMUN 2 Boyolali berhasil menjadi juara. Tim ini memenangkan pertandingan melawan SMKN 1 Salatiga. Dengan demikian, SMUN 2 Boyolali berhak memboyong piala dan uang pembinaan sebesar Rp. 250.000,00.
 Keberhasilan SMUN 2 Boyolali merupakan buah dari kerja keras dan latihan  yang panjang. Kerjasama dan kekompakan adalah dua faktor penting yang turut menentukan tim ini menjadi kuda hitam. 

     Tanggapan yang tepat untuk penggalan berita di atas adalah...
A.    Tim voli SKMN 1 Salatiga harus merasa malu karena kalah ketika bermain di kandang      sendiri.
B.     Tim tersebut dapat meraih sukses karena berusaha dengan penuh kesungguhan.
C.     Sebagai tim yang tangguh, kemenangan tim voli SMUN 2 Boyolali telah dapat diprediksi.
D.    Piala dan uang pembinaan merupakan  penghargaan terhadap kerja keras dalam berlatih dan kekompakan dalam bermain.
E.     Kemenangan tim voli SMUN 2 Boyolali menambah motivasi mereka untuk menghadapi lawan yang lebih unggul.





Materi III. Menentukan kalimat pengumuman, grafik, isi petunjuk kerja, proposal, karya ilmiah dan laporan

14. Dengan ini diumumkan bahwa sejak tanggal 11 Maret 2002 Kantor Kementerian  PPKTI telah menempati Gedung Baru:
 
Menara Saidah Lantai 18
Jl. M.T. Haryono Kav. 29-30 Jakarta 12770
Telp. (021) 79186444 (hunting)
Fax. (021) 79186448

Isi pengumuman di atas adalah...
A.  Kmenterian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia di Jakarta.
B.  Lokasi Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
C.  Alamat Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
D.  Nomor telepon dan faks milik Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan  Timur Indonesia.
E.   Penempatan gedung baru Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.

15. Ovale pembersih wajah yang efektif untuk menghaluskan dan melembutkan kulit. Petunjuk pemakaian : Basahi sepotong kapas dengan Ovale, usapkan di wajah dan leher sampai bersih sempurna. Gunakan dua kali  sehari atau sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan digunakan jika kulit sedang terluka atau terbakar.
       Pernyataan yang tidak sesuai dengan petunjuk pemakaian di atas adalah....       
A.    Ovale efektif untuk menghaluskan dan melembutkan kulit.
B.     Wajah dan leher dapat dibersihkan dengan menggunakan kapas yang dibasahi Ovale.
C.     Pembersih Ovale dapat dipakai untuk semua jenis kulit.
D.    Bila kulit sedang atau terbakar sebaiknya tidak dibersihkan memakai Ovale.
E.     Ovale dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan Anda.

16. BAGAN PROSES MEREBUS AIR TANPA BBM 

















       Menurut skema di atas, urutan sebagian  proses merebus air tanpa BBM yang benar adalah...
A.  Isi botol dengan air, kemudian dicat, keringkan, jemur di bawah terik matahari.
B.   Cat bagian dalam botol, keringkan - isi air - jemur di bawah terik matahari.
C.   Botol plastik dijemur - diisi air - keringkan - air siap diminum
D.  Bersihkan bagian dalam botol - cat bagian luar - keringkan - isi air - jemur di bawah terik matahari.
E.   Keringkan botol setelah dicat - bersihkan bagian dalam botol - isi air dan tutup rapat - jemur di bawah terik matahari.

17. GRAFIK PRODUKSI GABAH DI MAGELANG TAHUN 2001


 











       Kalimat yang tidak sesuai dengan pengungkapan grafik di atas adalah.....    
A.  Produksi gabah terendah yang dialami Magelang tahun 2001 terjadi pada bulan Februari.
B.   Produksi gabah setiap bulan di Magelang selama tahun 2001 relatif stabil.
C.   Produksi gabah tertinggi di Magelang terjadi pada bulan Juni 2001.
D.  Setelah produksi menurun pada bulan  Februari 2001, empat bulan berikutnya mengalami peningkatan.
E.   Selama enam bulan terakhir tahun 2001 produksi gabah di daerah Magelang relatif stabil.

18. Perhatikan penggalan laporan penilaian berikut ini!
          Sifat Sabrina yang paling berharga adalah pengabdian dirinya yang menyeluruh. Selama dua tahun bekerja, tidak pernah dia membiarkan pekerjaan menumpuk. Justru, ia lebih suka menambah waktu kerja pada akhir minggu daripada pekerjaan tertunda. Dan minggu lalu selalu dimulainya dengan meja yang bersih. 
          Sebagian besar pekerjaan Sabrina adalah mengetik. Pekerjaan ini diselesaikan dengan cermat dan efisien. Namun, jika harus menyusun memo atau lainnya, ia kurang mahir. Dalam hal ini hasil pekerjaan dan isinya perlu diperiksa.

Tanggapan yang objektif terhadap laporan itu adalah...
A. Pelapor terlalu memuji Sabrina.
B. Laporan itu hanya menunjukkan kelebihan Sabrina.
C. Di samping kekurangan yang ada, Sabrina adalah karyawati yang baik.
D. Sabrina adalah karyawati yang perlu dilaporkan atas kelebihannya dalam berkarya.
E. Gaya laporan semacam itu dapat merusak citra Sabrina sebagai karyawati yang baik.




19.








       Berdasarkan iklan di atas, pemasang iklan menyatakan maksud...
A.  siap menjalin kerja sama
B.   mendukung kegiatan
C.   ikut bergembira
D.  menghargai profesi
E.   memuji seseorang

20. Contoh kalimat laporan berdasarkan fakta ialah….
A.    Saya memprediksi nilai rupiah terhadap dolar saat ini.
B.     Saya harap semua yang saya uraikan  dapat dipahami dengan seluruh peserta seminar.
C.     Persoalan ini akan kita bahas pada pertemuan selanjutnya.
D.    Dari tahun 1998 sampai sekarang terjadi krisis moneter di Indonesia.
E.     Lomba karya tulis ilmiah untuk semua SMK.

21.  Yang tidak termasuk isi proposal ialah....
A. pendahuluan
B. tujuan
C. honor panitia
D. dana yang dianggarkan
E. jenis kegiatan

22.  (1) Mengumpulkan informasi
       (2) Mengembangkan kerangka menjadi karangan
       (3) Menetapkan tema
       (4) Menyusun kerangka karangan
       (5) Menentukan tujuan penulisan
       Langkah-langkah mengarang yang benar adalah dengan urutan sebagai berikut...
       A. (1), (2), (3), (4), (5)
       B. (3), (5), (1), (4), (2)
       C. (4), (1), (5), (3), (2)
       D. (5), (2), (3), (1), (4)
       E. (3), (4), (1), (5), (2)

23.  Salah satu ketentuan dalam penulisan kutipan untuk penyusunan karya tulis ialah....
       A. Setiap kutipan ditulis dengan diapit tanda petik.
       B. Kutipan langsung yang pendek diapit tanda petik dan dijalim ke dalam teks.
       C. Setiap kutipan harus dikeluarkan dari teks dan diapit tanda petik.
       D. Kutipan tidak langsung/parafrase harus diapit tanda petik dan dikeluarkan dari teks.
E. Kutipan langsung yang panjang (lebih dari 3 baris) harus dijalin ke dalam teks tanpa  diapit tanda petik.
24. Untuk karya tulis yang bertema teknik bertanam tumbuhan tertentu, kerangka karya tulis yang baik ialah...
A.    pemeliharaan tanaman; pengaturan jarak tanam; pemilihan bibit; pemberantasan hama/penyakit; penanaman hasil
B.     pengaturan jarak tanaman; pemilihan bibit; pemberantasan hama/penyakit; pemeliharaan tanaman; pemanenan hasil
C.     pemberantasan hama/penyakit; pemeliharaan tanaman; pemilihan bibit; pengaturan jarak tanam; pemanenan hasil
D.    pemilihan bibit; pengaturan jarak tanam; pemeliharaan tanaman; pemberantasan hama/penyakit; pemanenan hasil
E.     pemilihan bibit; pemeliharaan tanaman; pemberantasan hama/penyakit; pengaturan jarak tanam; pemanenan hasil

25. Sistematika penyusunan laporan hasil studi banding yang benar ialah...
       A. judul - kata pengantar - daftar isi – pendahuluan – isi – penutup
       B. judul – daftar isi – kata pengantar – pendahuluan – isi – penutup
       C. halaman judul – daftar isi – pendahuluan – isi – penutup
       D. judul – kata pengantar – pendahuluan – isi – penutup – daftar isi
       E. judul – pendahuluan – kata pengantar – daftar isi – penutup

26. Jika dalam penyusunan karya tulis terdapat kutipan dari buku karangan Sahid Warsanto yang berjudul Bahasan Bahasa terbitan Aries Lima, Jakarta, tahun 1994, halaman 35,  penulisan footnotes (catatan kaki) yang benar adalah ....
       A. Warsanto, Sahid. 1994. Bahasan bahasa. Aries Lima. Jakarta. h. 35.
       B. Warsanto, Sahid. Bahasan bahasa. Aries Lima. Jakarta. 1994. h. 35.
       C. Sahid Warsanto. 1994. Bahasan Bahasa. Jakarta: Aries Lima. h. 35.
       D. Sahid Warsanto, Bahasan Bahasa, (Jakarta: Aries Lima, 1994), h. 35.
       E. Sahid Warsanto, Bahasan Bahasa, (Aries Lima, Jakarta, 1994: h. 35.)

27.



       Susunan daftar pustaka menurut sistem baru berdasarkan tabel di atas adalah....
       A. Keraf, Gorys, Prof. Dr. Tata Bahasa Indonesia. Nusa Indah: Ende. 1993.
       B. Keraf, Gorys. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah. 1993.
       C. Keraf, Gorys. 1993. Tata Bahasa Indonesia. Nusa Indah: Ende.
       D. Keraf, Gorys. 1993. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah.
       E. Prof. Dr. Keraf, Gorys. 1993. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah.











Materi IV.  Menentukan unsur intrinsik puisi, cerpen, novel, drama, unsur ekstrinsik novel, dan makna ungkapan/peribahasa dalam teks.

28. Presiden Megawati baru-baru ini melakukan anjangkarya ke Jawa Timur.
       Makna yang tepat untuk kata anjangkarya ialah....
       A. kunjungan untuk silahturahmi
       B. kunjungan untuk dinas
       C. perjalanan wisata
       D. perjalanan peninjauan
       E. perjalanan kerja sosial
29. Seseorang yang tidak tetap pendiriannya dapat diungkapkan dalam peribahasa....
       A. Seperti air dan minyak.
       B. Air beriak tanda tak dalam.
       C. Air tenang menghanyutkan.
       D. Seperti air di daun talas.
       E. Air bah batu bersibak.

30. Majas metafora digunakan pada kalimat.....
       A. Bulan bersembunyi di balik awan.
       B. Suami banyak berperan sebagai tiang keluarga.
       C. Kami mundur ke belakang menghadapi situasi krisis ini.
       D. Ia merasa kesepian di Jakarta yang ramai ini.
       E. Datanglah ke pondok kami di Pondok Indah.

31.  Era globalisasi menyajikan masa depan yang semakin cerah.
       Kalimat di atas menggunakan majas....
       A. klimaks
       B. alegori
       C. asosiasi
       D. personifikasi
       E. metafora

32. Tiba-tiba ia tersentak, karena seorang berpakaian rapi melompat ke sadonya sambil berseru, “Lekas berangkat! Nanti terlambat!” Segera kusir sado itu mencambuk kudanya. Maka meluncurlah sado itu.
       “Belum sampai juga, kusir?”
       “Sampai ke mana, Tuan?”

       Informasi yang berkaitan dengan sosial budaya dalam penggalan prosa di atas ialah....
       A. seorang kusir sado harus cekatan dalam kerjanya
       B. penumpang sado boleh berbuat sekehendak sendiri
       C. seorang kusir sado harus menghormati penumpang yang berpakaian rapi
       D. hormat kepada seseorang tidak boleh didasarkan pada profesi/pekerjaaannya
       E. kusir sado merupakan profesi yang tidak pantas untuk dihormati

33. “Beberapa bulan lagi Badri akan  genap tiga puluh tahun. Dibandingkan dengan angkatannya, ia sudah dipandang sangat terlambat memperoleh istri. Bukan karena telunjuknya bengkok atau kopong, melainkan karena idealismenya yang meluap-luap dalam lapangan sosial dan kebudayaan. Ketika ia menyadari bahwa perjuangan takkan selesai meski ia akan hidup terus sebagai jejaka, namun untuk memperoleh seorang istri tidaklah begitu mudah baginya. Ada tiga macam halangan yang tak begitu mudah ditemus akal sehatnya.”

       Tokoh Badri dalam penggalan cerpen di atas berwatak....
       A. terlalu perhitungan
       B. idealis
       C. berprinsip
       D. sangat emosional
       E. sombong

34. .... Ayah, Manen, melihat insinyur muda itu tiba-tiba rajin berkunjung, cuma mengatakan, “Selesaikan pelajaranmu dulu Manen, zaman  sekarang seorang wanita sebaiknya dapat berdiri sendiri, apalagi kalau ia dapat membangun masyarakat.”
       Amanat yang paling tepat dari penggalan novel di atas ialah...
       A. wanita sebaiknya dapat mandiri
       B. wanita harus bermasyarakat
       C. pendidikan suami istri harus seimbang
       D. wanita tidak boleh kalah oleh pria
       E. cita-cita jangan sampai gagal

35.  Anton  : “Aku perlu bantuanmu. Menyusun surat protes itu.”
       Rini    : ”Kurasa tak ada guna, kita protes. Kita sudah kalah. Bagi kita, Kepala   Sekolah kita bukan guru lagi. Bukan pendidik. Ia berlagak penguasa.”
       Kurdi   :  “Itu tafsiranmu, Rin. Menurut dia tindakannya mendidik.”
       Anton : “Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anak-anaknya sendiri.”
       Kardi    :  “Masa begitu?”
Rini     : “Sudahlah. Kalau kalian menurut aku, sebaiknya kita protes diam. Mau apa Pak Kepala Sekolah itu, kalau kita diam. Tenaga inti masuk staf redaksi semua.”
       Anton   :  “Bahaya?”

       Hal yang menarik dalam penggalan drama di atas ialah...
       A. Untuk menyusun surat protes diperlukan kerja sama
       B. Protes tak ada gunanya kalau pimpinan menanggapi dengan kaku.
       C. Penilaian dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
       D. Untuk mencegah konfrontasi masalah kita diamkan saja.
       E. Untuk menyelesaikan persoalan perlu ada komunikasi.

36.  Padamu Jua

Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

 Kaulah kandil gemerlap
 Pelita jendela di malam gelap
 Melambai pulang perlahan
 Sabar, setia selalu
 .....
 
       Kata kandil (lilin) dalam puisi di atas melambangkan...
       A. lampu yang menerangkan ruang
       B. sinar yang bercahaya terang
       C. ilmu yang diperlukan setiap orang
       D. Tuhan yang memberi petunjuk
       E. Kekasih yang memberikan kebahagiaan

37.  .....
       Kalau sampai waktuku
       Kumau tak seorang kan merayu 
       Tidak juga kau
       Tak perlu sedu sedan itu

                         Aku, karya Chairil Anwar

       Unsur intrinsik yang mencolok dalam penggalan puisi di atas adalah....
       A. rima/persajakan
       B. intonasi
       C. pemilihan kata
       D. jumlah baris
       E. tema

38.  Kami mengiring jenazah hitam
       depan kami kereta mati bergerak pelan
       orang-orang berjalan menunduk diam
       dicekam hitam bayangan
       makam muram awan muram
       menanti perarakan ini di ujung jalan
       .....

                                     Hartoyo Andangjaya

       Keistimewaan penggalan puisi di atas berupa penggunaan....
       A. berbagai macam majas
       B. tema yang tidak lazim
       C. rima silang
       D. jumlah suku kata yang tetap
            E. pola pembaitannya
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut

KOTAK SARAN

Name

Email *

Message *