Thursday 2 May 2013

ANALISIS KEBUTUHAN DALAM KURIKULUM

Anwar, S.Pd.
Salah satu asumsi dasar pengembangan kurikulum dalam bidang pendidikan harus didasarkan pada analisis kebutuhan siswa. Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan siswa dikenal dengan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan sebagai tahap awal yang perlu dibedakan dalam perencanaan program bidang pendidikan. Dalam bab ini, akan dipaparkan pendekatan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan tujuan analisis kebutuhan, sifat alami, untuk siapa analisis kebutuhan dimaksud, populasi target, prosedur apa yang digunakan, dan bagaimana menggunakan informasi yang dikumpulkan.

1.    Tujuan Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dalam pengajaran bahasa digunakan untuk tujuan yang berbeda, misalnya:
  1. untuk mengetahui keterampilan bahasa apa yang dibutuhkan oleh siswa dalam melaksanakan tugas tertentu, seperti manajer penjualan, pemandu parawisata, atau mahasiswa;
  2. untuk membantu menentukan jika dalam keadaan tempat kursus membutuhkan kelompok siswa yang cukup potensial;
  3. untuk menentukan kelompok siswa yang mengalami kekurangan dalam pelatihan, khususnya keterampilan berbahasa;
  4. untuk mengidentifikasi sebuah perubahan pimpinan sebagai acuan penting dalam sebuah kelompok;
  5. untuk mengidentifikasi antara kelompok siswa yang telah terampil atau mereka yang masih membutuhkan keterampilan;
  6. untuk mengumpulkan informasi tentang masalah khusus yang dialami oleh para siswa.

Linse (1993) mengidentifikasi beberapa tujuan analisis kebutuhan sebagai berikut:

  1. untuk menyusun suatu profil demografis semua bahasa dan kelompok bahasa yang menjadi acuan bagi siswa;
  2. untuk menilai tingkat kemahiran mereka dalam bahasa asli dan bahasa Inggris;
  3. untuk menentukan kemampuan mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris;
  4. untuk menentukan pengetahuan bahasa Inggris formal mereka;
  5. untuk mengetahui bagaimana penggunaan bahasa siswa dalam kehidupan sehari-hari;
  6. untuk menentukan keterampilan bahasa Inggris apakah yang diperlukan sehingga para siswa berpartisipasi di sekolah dan aktif berkomunikasi dalam bahasa Inggris;
  7. untuk mengetahui apakah pengalaman yang dimiliki oleh para siswa menjadi prioritas pada pendidikan formal;
  8. untuk menentukan sikap para siswa dan keluarga-keluarga mereka dalam memilih sekolah formal dan pendidikan;
  9. untuk menentukan sikap para siswa dan keluarga-keluarga mereka ke arah pendidikan yang diterima di sekolah formal;
  10. untuk menentukan apakah para siswa telah melek huruf atau belum;
  11. untuk memastikan tingkat perkembangan pengetahuan para siswa dan perolehan keterampilan akademik dalam penguasaan bahasa asli mereka;
  12. untuk memastikan pengetahuan para siswa dan keterampilan akademik apakah yang diperoleh dalam bahasa Inggris;
  13. untuk menentukan budaya, politis, dan ciri-ciri khusus dari para siswa.
Dalam banyak kesempatan, bahasa yang menjadi kebutuhan para siswa secara relatif mudah untuk menentukan, terutama sekali jika siswa harus belajar suatu bahasa yang sangat spesifik itu memiliki tujuan. Sebagai contoh, ketengakerjaan di bidang pariwisata, ilmu perawatan, atau industri hotel.
Analisis kebuthan boleh berlangsung sebelum, selama, atau setelah suatu program bahasa. Sebagian besar literatur pada analisis kebutuhan didasarkan pada asumsi bahwa perencanaan yang berlangsung sebagai bagian dari pengembangan suatu pelatihan. Asumsi tersebut menunjukkan bahwa ada waktu dan sumber daya yang tersedia untuk merencanakan, mengumpulkan, dan meneliti relevansi informasi untuk suatu program instruksi. Hal ini berdasarkan perkiraan yang mendekati ke analisis kebutuhan yang memerlukan perencanaan jangka panjang dan mengasumsikan sumber daya dan waktu yang cukup untuk mempersembahkan ke analisis kebutuhan.
Di lain waktu, informasi yang mendasari analisis kebutuhan tersebut, mungkin dikumpulkan setelah pelatihan. Informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis dalam rangka memperoleh suatu pandangan yang menyeluruh bagi kebutuhan siswa sebagai dasar untuk mengevaluasi dan meninjau ulang program tersebut.

2.    Apakah kebutuhan itu?
Istilah kebutuhan secara langsung tidak bisa tampak. Oleh sebab itu, istilah itu kadang-kadang digunakan untuk mengacu pada kekurangan, keinginan, permintaan, harapan, motivasi, batasan, dan kebutuhan (Brindley, 1984:28). Kebutuhan sering diuraikan dalam kaitannya dengan suatu kekurangan ilmu bahasa, misalnya ketika menggambarkan perbedaan antara siswa yang dapat merusak bahasa dan apa yang mesti ia lakukan.

3.    Para Pengguna Analisis Kebutuhan
Suatu analisis kebutuhan mungkin dilaksanakan untuk para pengguna yang berbeda. Sebagai contoh, dalam melaksanakan analisis kebutuhan untuk membantu meninjau kembali sekolah menengah di suatu negara, para pengguna meliputi:
(1)       para pengguna kurikulum;
(2)       para guru;
(3)       siswa;
(4)       para penulis;
(5)       para penguji;
(6)       trial staff institusi (lembaga yang terkait dengan kependudukan).

Dengan analisis kebutuhan kecill-kecilan, seperti yang dilakukan oleh seorang guru pada kelasnya, pendengar mungkin terdiri dari guru, selain guru, dan koordinator program. Jika analisis kebuthan besar-besaran, akan ada berbagai pendengar untuk hasil suatu analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan mempunyai dimensi politis. hal itu dapat digunakan untuk mendukung agenda tertentu. Sebagai contoh, dengan memberi prioritas kepada satu kelompok kepada pengeluaran dari yang lain di dalam suatu populasi atau dalam rangka membenarkan suatu keputusan yang telah dibuat.

4.    Populasi Target
Populasi target dalam suatu analisis kebutuhan mengacu pada orang-orang sekitar. Kepada siapa informasi akan dikumpulkan. Secara khas, dalam program bahasa yang akan menjadi siswa bahasa adalah siswa bahasa potensial, tetapi orang lain juga sering dilibatkan, tergantung pada apakah mereka dapat menyediakan informasi yang bermanfaat dalam menemukan tujuan analisis kebutuhan. sebagai contoh, dalam melaksanakan analisis kebutuhan dan untuk menentukan fokus dari suatu program bahasa Inggris dalam sekolah menengah publik di suatu EFL konteks, target populasi mungkin meliputi:
  1. pengambil keputusan;
  2. petugas kementerian pendidikan;
  3. para guru;
  4. siswa;
  5. akademisi;
  6. pegawai;
  7. spesialis latihan kejuruan;
  8. orang tua;
  9. golongan yang berpengaruh dan individu berpengaruh;
  10. para agen masyarakat, spesialis akademis.
Dalam menentukan poulasi target, suatu isu penting sebagai sampling. Dalam beberapa hal, populasi adalah hal yang cukup kecil untuk tiap-tiap siswa. Dalam kasus lain, pendekatan ini tidaklah mungkin dan keputusan tersebut harus dibuat tentang ukuran contoh untuk tercakup pada suatu analisis kebutuhan. Sampling melibatkan, sebagian dari populasi yang potensial sebagai pengganti total populasi dan mencari untuk menciptakan suatu contoh.

5.    Mengatur Analisis Kebutuhan

Merencanakan analisis kebutuhan melibat siapa yang akan mengurus analisis kebutuhan, mengumpulkan, dan meneliti hasil. Kadang-kadang suatu personil tim disusun terutama untuk tujuan melakukan analisis; di lain waktu, dua atau tiga guru tertarik dan salah satunya dilibatkan.
Dalam beberapa program bahasa, analisis kebutuhan informal menjadi bagian dari suatu tanggung jawab guru yang berkelanjutan. Informasi yang dikumpulkan dengan cara ini, yaitu boleh melengkapi informasi yang dikumpulkan melalui alat yang lebih formal.

6.    Prosedur dalam Melaksanakan Analisis kebutuhan

Berbagai prosedur dapat digunakan dalam melaksanakan analisis kebutuhan dan jenis-jenis informasi yang diperoleh  tergantung pada jenis prosedur yang dipilih. Karena setiap orang-sumber informasi tampaknya akan parsial atau tidak sempurna. Disaran suatu pendekatan trianggulasi (mengumpulkan informasi dari dua atau lebih sumber) adalah lebih baik. Banyak sumber informasi yang berbeda harus dicari. Sebagai contoh, ketika suatu analisis kebutuhan,  permasalahan penulisan yang ditemui oleh siswa asing ketika pendaftaran di Universitas Amerika diselenggarakan. Informasi bisa diperoleh dari sumber berikut:
    sampel tulisan siswa;
    data ujian dari hasil kerja siswa;
    laporan para guru mengenai permasalahan khusus yang dihadapi siswa;
    pendapat pakar/tenaga ahli;
    informasi dari para siswa melalui wawancara dan daftar pertanyaan;
    analisis buku teks pengajaran menulis akademik;
    survei atau literatur yang relevan;
    contoh program menulis dari institusi lain;
    contoh tugas menulis mahasiswa tingkat pertama.
Prosedur mahasiswa universitas tahun pertama untuk mengumpulkan informasi selama suatu analisis kebutuhan dapat dipilih diantaranya sebagai berikut ini.

6.1 Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan adalah salah satu instrumen yang paling umum digunakan. Mereka secara relatif mudah untuk menyiapkan, mereka dapat menggunakannya, dan mereka memperoleh informasi secara relatif mudah untuk menyusun  tabel dan diteliti. Mereka dapat juga menggunakan untuk memberikan informasi tentang berbagai macam hal yang berbeda, seperti penggunaan bahasa, berbagai kesulitan berkomunikasi, gaya yang lebih disukai siswa, aktivitas kelas yang lebih disukai, dan sikap dan kepercayaan.
Daftar pertanyaan apapun harus didasarkan pada satu bahan materi yang tersusun (responden dapat memilih tanggapan yang telah disediakan secara terbatas) atau tidak tersusun (pertanyaan terbuka diberikan kepada responden yang dapat menjawab. Materi yang tersusun lebih mudah untuk diteliti dan oleh sebab itu, secara normal lebih banyak disukai.
Kelemahan daftar pertanyaan, bagaimanapun, informasi yang diperoleh mungkin secara wajar tidak tepat atau tidak jelas atau dangkal dan akan memerlukan kelanjutan untuk memperoleh suatu pemahaman mendalam dari apa yang responden inginkan. Hal itu perlu juga diketahui bahwa ada daftar pertanyaan yang dirancang di dalam riset bidang pendidikan, dan dalam hal ini sebaiknya digunakan agar terbiasa dalam prinsip dari daftar pertanyaan baik mendesain untuk memastikan bahwa informasi itu diperoleh adalah yang dapat dipercaya. Pemeriksaan kembali pertanyaan penting untuk mengidentifikasi kerancuan dan permasalahan lain sebelum pertanyaan diatur.

6.2 Tingkatan Diri

Ini terdiri dari ukuran yang para siswa atau orang lain menggunakan untuk menilai kemampuan atau pengetahuan mereka. Tingkatan diri mungkin juga dimasukkan sebagai bagian dari suatu daftar pertanyaan. Sebagai contoh, seorang siswa mungkin menilai seberapa baik ia atau dia mampu menangani suatu pekerjaan mewawancarai bahasa Inggris. Kelemahan dari instrumen seperti itu adalah hanya menyediakan informasi dan informasi yang tidak tepat.

6.3 Wawancara

Wawancara dapat dilakukan lebih mendalam dibandingkan dengan membuat suatu daftar pertanyaan. Meskipun demikian, hal ini dapat dilakukan, namun mengambil waktu lebih panjang untuk mengurus dan hanya untuk kelompok yang lebih kecil. Suatu wawancara lmenjadi bermanfaat  bila ada persiapan atau langkah perancangan berupa daftar pertanyaan, karena hal tersebut akan membantu mendapatkan suatu pengertian dari apa yang menjadi topik dan isu atas daftar pertanyaan itu. Suatu wawancara terstruktur merupakan seperangkat rangkaian pertanyaan yang digunakan lebih konsisten dalam menjawab. Wawancara dapat diselenggarakan dengan cara saling berhadapan atau melalui telepon.

6.4 Pertemuan-pertemuan

Sebuah pertemuan memungkinkan untuk mengumpulkan sejumlah informasi dari waktu yang singkat. Sebagai contoh, suatu pertemuan para guru dengan topik “Permasalahan Siswa dalam Siswaan Menyimak” mungkin menghasilkan suatu cakupan gagasan yang luas.  Bagaimanapun, memperoleh informasi dengan cara ini mungkin sangat berkesan dan hubungan itu mencerminkan gagasan untuk anggota  yang langsung disampaikan  dari suatu kelompok.

6.5 Pengamatan

Pengamatan atas perilaku siswa dalam suatu situasi target adalah jalan lain untuk menaksirkan kebutuhan mereka. Sebagai contoh, juru tulis yang melakukan pekerjaan mereka di dalam suatu barak akan memungkinkan pengamat itu untuk tiba pada kesimpulan tertentu tentang kebutuhan bahasa mereka. Bagaimanapun, orang-orang sering tidak melaksanakan dengan baik ketika mereka diamati, maka ini harus diperhitungkan. Sebagai tambahan, apa yang harus dicari, dan bagaimana cara menggunakan informasi yang diperoleh yang biasanya memerlukan pelatihan khusus.

6.6 Kumpulan Contoh Bahasa Siswa

Kumpulan data-data siswa yang melaksanakan tugas bahasa yang berbeda. Misalnya, menulis surat bisnis, menulis huruf, mewawancarai, percakapan telepon dan permasalahan dokumen yang khas. Hal ini bermanfaat untuk mengarahkan sumber informasi tentang kebutuhan bahasa. Contoh bahasa yang dikumpulkan sebagai berikut: tugas lisan atau tertulis.
Contoh:
  • tulisan siswa atau pekerjaan lisan dikumpulkan
  • Silmulasi atau bermain peran: Para siswa diberi simulasi untuk menyelesaikan dan hasil mereka diamati atau direkam.
  • Tes prestasi: Para siswa diuji untuk kemampuan mereka dalam daerah yang menggunakan bahasa berbeda.
  • Hasil tes: Para siswa diuji atas perilaku yang terkait dengan tugas atau pekerjaan, seperti “seberapa baik suatu wawancara pekerjaan dapat dilaksanakan dalam bahasa Inggris”.

6.7 Analisis Tugas

Analisis ini mengacu pada tugas siswa yang harus menyelesaikan bahasa Inggris dalam suatu penilaian dan pengaturan bidang pendidikan atau bersifat jabatan karakteristik yang ilmu bahasa dan permintaan tugas. Misalnya, suatu karyawan hotel mungkin mampu melaksanakan tugas berikut dalam bahasa Inggris.
      Menyambut para tamu hotel.
      Menanyakan sekitar kebutuhan penginapan mereka.
      Menginformasikan penginapan yang tersedia di hotel.
      Membantu mereka membuat suatu pilihan penginapan yang pantas.
      Memeriksa prosedur penginapan.

6.8 Studi kasus

Dalam suatu studi kasus, pelajar secara perorangan atau kelompok terpilih para siswa disertai dengan suatu pekerjaan yang relevan atau pengalaman bidang pendidikan dalam  rangka menentukan karakteristik situasi itu.

6.9 Analisis Ketersediaan Informasi

Dalam situasi suatu analisis kebutuhan, diperlukan sejumlah informasi yang sangat relevan yang biasanya tersedia dalam berbagai sumber, meliputi:
      buku;
      artikel jurnal;
      laporan dan survei;
      arsip.
Suatu analisis tentang informasi tersedia secara normal yang pertama masuk adalah analisis kebutuhan, sebab sangat sedikit permasalahan di dalam pengajaran bahasa yang belum ditulis, dianalisis disuatu tempat.

7.      Rancangan Analisis Kebutuhan
Rancangan analisis kebutuhan melibatkan berbagai pilihan. Pemilihan yang mungkin untuk memberi suatu pandangan menyeluruh tentang kebutuhan siswa dan hal itu dapat menghadirkan minat yang berbeda bila pengambil keputusan dilibatkan. Keputusan harus dibuat atas prosedur yang praktis dengan cara mengumpulkan, mengorganisir, meneliti, dan melaporkan informasi. Adalah penting untuk menyakinkan bahwa analisis kebutuhan tidak menghasilkan suatu beban informasi yang terlalu berat. Analisis kebutuhan perlu untuk suatu alasan yang jelas untuk mengumpulkan berbagai macam informasi yang berbeda agar memastikan bahwa hanya informasi yang akan digunakan benar-benar dikumpulkan.

8.    Menggunakan Informasi yang Diperoleh

Hasil suatu analisis kebutuhan biasanya terdiri dari informasi yang diambil dari beberapa sumber berbeda dan meringkas dalam wujud daftar yang diatur berbagai macam.
Sebagai contoh:
  1. Dapat mengakibatkan daftar yang sama.
  2. Situasi di mana bahasa Inggris sering digunakan.
  3. Situasi di mana berbagai kesulitan ditemui.
  4. Berkomentar paling sering dibuat oleh orang-orang di atas hasil siswa.
  5. Frekuensi mana transaksi berbeda dilaksanakan.
  6. Berbagai kesulitan yang dirasakan dengan aspek penggunaan bahasa berbeda.
  7. Pilihan untuk berbagai macam aktivitas yang berbeda dalam mengajar.
  8. Requencies adalah kesalahan buatan jenis situasi atau aktivitas yang berbeda. Permasalahan komunikasi umum dalam situasi berbeda usul dan pendapat tentang aspek yang berbeda dari permasalahan siswa, frekuensi dari unit atau materi ilmu bahasa dalam situasi atau teks yang berbeda.

Salah satu penemuan analisis kebutuhan permasalahan ESL, para siswa yang menghadiri ceramah kuliah universitas adalah daftar frekuensi yang menunjukkan para siswa mengalami berbagai kesulitan dalam berpidato dan keterampilan menyimak atau mendengarkan. Bagaimanapun, daftar seperti itu menyediakan informasi bermanfaat tentang jenis permasalahan yang dialami siswa dengan hubungannya dengan masing-masing peristiwa. Sekalipun informasi telah disajikan lebih terperinci, hasilnya akan tetap berkesan.

1 comment:

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut

KOTAK SARAN

Name

Email *

Message *